Laman

Rabu, 03 Mei 2017

KUNJUNGAN MENTERI PERTANIAN KE BPP WANAREJA

MENTERI PERTANIAN LAKUKAN , TANAM, PANEN DAN SERGAP DI WANAREJA CILACAP

11 Maret 2017. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaeman, Jumat (10/03) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap. Dalam kunjungan tersebut, Mentan melakukan tanam padi Ciherang, panen padi dan menyaksikan pembelian gabah petani melalui metode Serap Gabah Petani/Sergap oleh Perum Bulog di desa Wanareja kecamatan Wanareja.
Dalam kegiatan tersebut, Mentan didampingi Direktur SDM Perum Bulog, Wahyu Suparyono, sejumlah pejabat dijajaran Kementerian Pertanian, Danrem 071 Wijayakusuma, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Forkompimda Cilacap dan undangan lain.
Direktur SDM Perum Bulog, Wahyu Suparyono dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Bulog sebagai operator siap untuk menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya dengan kadar air 26 atau dibawah 30, yang telah ditentukan pemerintah.
Wahyu lebih lanjut mengemukakan, Perum Bulog selaku operator siap untuk menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya dengan harga Rp.3.700 ,- per kilogram. Seperti yang diperintahkan oleh Menteri Pertanian, gabah petani dengan kadar air 30 kebawah, harus dibeli oleh Pemerintah. Harga gabah yang tadinya seharga Rp. 3.400, per kg, saat ini kita saksikan gabah petani dibeli Perum Bulog dengan harga Rp. 3.700,- per kg, ujar Wahyu Suparyono.
Wahyu juga mengemukakan, bahwa kantor Perum Bulog akan buka 7 x 24 jam untuk bisa menyerap gabah petani dalam rangka mendukung program pengadaan pangan, yang didukung oleh Bank Rakyat Indonesia yang juga siap buka di hari Sabtu dan Minggu, guna melayani transaksi penjualan gabah petani. Target penyerapan gabah petani oleh Bulog untuk tingkat Jawa Tengah sebanyak 1 juta ton dan tingkat nasional sebanyak 4 juta ton, ujar Wahyu.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman dalam kesempatan tersebut mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk melindungi para petani, salah satunya dengan melakukan penyerapan gabah petani sebanyak-banyaknya. Pemerintah terus menjaga agar petani tetap untung. Tetapi kalau petani merugikan, maka mereka akan sulit untuk berproduksi kembali.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan Alsintan secara simbolis kepada para petani. Bantuan yang diberikan Kementerian Pertanian antara lain, Traktor roda 2 sebanyak 55 unit, raktor roda 4 sebanyak 3 unit, Pompa air sejumlah 37 unit, Tansplanter sebanyak 7 unit dan Cultivator sebanyak 6 unit.    (Surur Hidayat / Koordinator Penyuluh Kecamatan Wanareja)

Kamis, 25 April 2013

PERSONIL BP KECAMATAN WANAREJA



PERSONIL BP KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP



NO

NAMA

JABATAN

PENDIDIKAN

WKPP

1
SURUR HIDAYAT, SP, MM
KOORDINATOR
S2

2
USRO PRATIKTO, SPt, MM
PENYULUH PNS PERT
S2
BANTAR
3
DIMYATI, S.PKP
PENYULUH PNS PERT
S1
MAJINGKLAK
4
YATIMAN, S.PKP
PENYULUH PNS PERT
S1
WANAREJA
5
SUHARDI, AMd
PENYULUH PNS PERT
D3
PURWASARI
6
CIPTO RUSMANTO, SP
PENYULUH PNS HUT
S1
TAMBAKSARI
7
MARSUDI, S.ST
PENYULUH PNS HUT
S1
MALABAR
8
HENDRO KARNO, AMd
PENYULUH PNS HUT
D3
TARISI
9
YUTIMAH
PENYULUH PNS HUT
SLTA
ADIMULYA
10
ASIKIN, S.Pt
THL-TBPP
S1
PALUGON
11
ENI EDNIYANTI
THL
SLTA
SIDAMULYA
12
AKHMAD WAHYUDI
THL
SLTA
LIMBANGAN
13
JEJEN SUKRILAH
THL
SLTA
MADURA
14
NINA TRI HASTUTI
THL
D3
MADUSARI
15
RUSMAN
POPT
SLTA
WANAREJA

Profil BP Kecamatan Wanareja

PROFIL BALAI PENYULUHAN KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP
Visi dan Misi Balai Penyuluhan Kecamatan Wanareja
VISI : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Guna Mendorong Peningkatan Produktifitas Usahatani Menuju Ketahanan Pangan dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Petani
MISI :
1.Menumbuhkembangkan Kegiatan Kelembagaan Usaha di Tingkat Petani dan Kelompoktani 2.Mengembangkan Penyuluhan dengan Konsep Terpadu, Effisiensi dan Peningkatan Produktifitas Secara Berkelanjutan 3.Mengembangkan Produk Unggulan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Membangun Jejaring Usaha Antara Pelaku Utama dan Pelaku Usaha 
 I. Pendahuluan 
Sesuai amanat UU No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) bahwa Balai Penyuluhan Pertanian sebagai satuan administrasi pangkal (satminkal) bagi penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan, berperan mengkoordinasikan, mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah kerjanya. Perubahan pola pikir dan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha, persaingan pasar regional dan pasar global, fenomena perubahan iklim, kebutuhan akan kelembagaan ekonomi perdesaan yang tangguh dan mandiri serta tuntutan penyuluh yang profesional berimplikasi terhadap tuntutan pelayanan prima dalam penyediaan jasa penyuluhan dan penyediaan informasi yang diperlukan pelaku utama dan pelaku usaha Dengan kelembagaan penyuluhan yang kuat di daerah maka dukungan pengawalan dan sinergi program-program pembangunan pertanian,perikanan, dan kehutanan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satu program pembangunan yang memerlukan peran optimal dari kelembagaan penyuluhan di daerah, terutama kelembagaan penyuluhan di kecamatan yaitu 4 (empat) Sukses Program Pembangunan Pertanian meliputi: (1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, (2) Percepatan Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor dan (4) Peningkatan Kesejahteraan Petani Dalam rangka meningkatkan kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan dan mengoptimalkan peran/tugas dan fungsinya serta memotivasi para penyuluh, perlu diberikan penghargaan kepada Balai Penyuluhan Kecamatan yang berhasil dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan di wilayah kerjanya Tujuan pemberian penghargaan bagi Balai Penyuluhan Kecamatan Berprestasi adalah memberikan motivasi kepada Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Kecamatan, para penyuluh, dan aparat setempat untuk lebih meningkatkan tugas dan fungsi Balai dalam menyelenggarakan penyuluhan pertanian 
II. Potensi Wilayah 
Kecamatan Wanareja merupakan salah satu dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap, dengan batas wilayah sebelah selatan Kecamatan Cipari , sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Majenang dan Kabupaten Brebes, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Majenang dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dayeuhluhur dan Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Wanareja Terletak diantara 10804-000 - 108040300 garis Bujur Timur dan 70000 - 70100000 garis Lintang Selatan, mempunyai luas wilayah 18.937,290 Hektar, yang terbagi menjadi 16 desa. Jarak terjauh dari barat ke Utara 21 km dari Kecamatan Wanareja yaitu Desa Jambu dan ke Selatan 17 km yaitu Desa Purwasari. Kecamatan Wanareja secara umum bervariasi pada dataran rendah sampai dengan dataran tinggi ( 75 - 600 m dpl ) Luas wilayah Kecamatan Wanareja adalah 18.973,290 Ha. Penggunaan lahan menurut penggunaannya adalah lahan sawah sebesar 4.229,700 Ha (22,85%), lahan kering 14.610 Ha atau sekitar 77,00 persen dan kolam seluas 133,59 (0,15%) Jumlah penduduk Kecamatan Wanareja mencapai 96.654 jiwa yang terdiri dari laki-Iaki 49.535 jiwa dan perempuan 47.119 jiwa, jumlah penduduk yang mata pencaharian utamanya dibidang pertanian sebesar 30.724 jiwa ( 32 % ) dimana sejumlah 13.187 jiwa ( 43 % ) bekerja sebagai buruh tani. Jumlah Petani gurem di Kecamatan Wanareja sebanyak 30.714 orang (92%) karena mereka memiliki lahan dibawah 0,5 ha ( Sensus pertanian Kecamatan Wanareja Tahun 2003). III. Sarana Prasarana Balai Penyuluhan Sarana yang ada di BP Wanareja meliputi : sarana pusat informasiyang lengkap (handycam, camera, telepon), alat bantu penyuluhan (LCD, sound system, wireless), peralatan administrasi (komputer, internet, rak buku), alat transportasi kendaraan roda dua 12 buah, hasil publikasi berupa leaflet, brosur dan mebeulair perkantoran lengkap. Prasarana yang dimiliki : gedung kantor dan rumah penjaga, prasarana percontohan ( aneka tanaman pangan, ternak sapi, ternak kambing, ternak ayam, ternak itik, kolam dan vertikultur). Prasarana lainnya yang ada : programa, alat peraga pH meter dan lain-lain serta buku-buku (tamu, konsultasi dan notulen rapat). Luas bangunan kantor utama : 0,2 Ha, lahan sawah : 0,64, lahan kering 0,2 Ha, kolam : 0,01 Ha. 
 IV. Sumber Daya Manusia 
Sumberdaya manusia meliputi : kelompoktani tanaman pangan/ternak : 160 kelompok, perikanan (pokdakan) : 14 kelompok, kehutanan : 30 kelompok, koperasi tani : 2 buah di Desa Tambaksari dan Desa Wanareja, gabungan kelompoktani : 16 kelompok dan pos penyuluhan desa ada 16 buah. Penyuluh PNS di BP Wanareja berjumlah 15 orang, terdiri dari penyuluh pertanian PNS : 5 orang, penyuluh kehutanan PNS : 5 orang, penyuluh perikanan PNS : - orang, Penyuluh THL-TBPP sebanyak 5 orang, penyuluh swadaya : 5 orang dan satu orang POPT. Dilihat dari pendidikan penyuluh PNS : S2 (2 orang), S1 (5 orang), D3 (3 orang), SLTA (2 orang), THL-TBPP : S1 (1 orang), D3 (1 orang) dan SLTA ( 3 orang). Prestasi yang pernah diraih : Tahun 2006 terdapat satu orang penyuluh teladan tingkat Nasional dan pada tahun 2011 terdapat satu orang penyuluh kehutanan teladan tingkat Kabupaten Cilacap. Pada Tahun 2012 BP Kecamatan Wanareja meraih Juara II BP berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan untuk Penyuluh swadaya ( Musolihan) mendapat juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah, dan Lumbung Pangan Kemakmuran Desa Madusari keluar sebagai Juara I tingkat Provinsi Jawa Tengah 
V. Manajemen Operasional 
Dalam melaksanakan tugas organisasi, BP Wanareja mempunyai struktur organisasi fungsional yaitu dipimpin oleh satu orang koordinator penyuluh, langsung membagi tugas kepada 17 penyuluh yang ada di Kecamatan Wanareja. Struktur organisasi mengacu pada Permentan No.26 Tahun 2012 yang sudah ada pembagian tugas Pimpinan Balai, Urusan ketata usahaan dan kelompok jabatan fungsional penyuluh (dimana ada penyuluh yang diberi tugas tambahan sebagai penyuluh yang manangani Programa, penyuluh yang menangani Sumberdaya dan Supervisi. Sedangkan urusan ketata usahaan didelegasikan kepada salah satu orang penyuluh yang merangkap sebagai tenaga administrasi. Di BP Wanareja sudah dijadwalkan dan dilaksanakan kegiatan training penyuluh sebulan sekali, kunjungan ke kelompoktani minimal 240 kali setahun sesuai standar pelayanan mutu kabupaten Cilacap dan supervisi kegiatan yang dilaksanakan oleh koordinator penyuluh dan tim BP2KP Kabupaten Cilacap. 
VI. Aktivitas BP Wanareja 
 Aktivitas yang dilakukan oleh BP Wanareja dengan seluruh penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan adalah : 
-Menyampaikan dan menyebarkan informasi teknologi melalui leaflet, brosur, siaran radio dan internet (face book/blog/bpkwanareja.blogspot.com). 
-Fasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha melalui kegiatan pendampingan SL-PTT Padi/Palawija, SL-Iklim, Kursus tani, temu lapang dan temu teknis. 
-Melaksanakan kaji terap, demplot, demfarm Padi kerjasama dengan BPTP Jawa Tengah dalam rangka uji varietas padi Inpari 18, 19 dan 20, alokasi dana berasal dari APBN, APBD BP2KP Kabupaten Cilacap maupun sponsor mitra usaha seperti : SMKN 1 Wanareja jurusan rumpun budidaya pertanian. 
-Mengikuti musrenbang tingkat desa dan kecamatan oleh masing-masing penyuluh di wilayah binaan. -Mengadakan penilaian kelas kelompoktani untuk evaluasi kemampuan kelompoktani -Memberikan layanan terpadu informasi melaui Cyber Extension 
-Memberikan pelayanan klinik konsultasi agribisnis bagi petani di wilayah BP Wanareja dan sekitarnya. -Pemutakhiran data ketenagaan penyuluh dan kelembagaan usahatani melalui SIMLUH BP2KP Kabupaten Cilacap. 
-Membuat laporan Supervisi, evaluasi dan pembinaan kinerja penyuluh secara bulanan, tri wulan dan tahunan 
VII. Penutup 
Demikian sekilas profil Balai Penyuluhan yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat, amin. (Koordinator Balai Penyuluhan Kecamatan Wanareja Surur Hidayat, SP, MM)

Jumat, 12 April 2013

BP Kecamatan Wanareja Jendela Jawa Tengah

BPP WANAREJA KABUPATEN CILACAP

Balai Penyuluhan Kecamatan Wanareja merupakan salah satu dari 22 Balai Penyuluhan yang ada di Kabupaten Cilacap.
Letak BPP Wanareja 100 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Cilacap dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu BPP Wanareja merupakan jendela wajah BPP Provinsi Jawa Tengah. Tidak heran kalau BPP Wanareja dijadikan tolok ukur keberhasilan penyuluhan pertanian bagi para penyuluh di Jawa Tengah.
Untuk mewakili wajah Jawa Tengah BPP Wanareja berusaha tampil seoptimal mungkin untuk melaksanakan kegiatan kegiatan penyuluhan dan lainnya bagi kemajuan pembangunan pertanian di Jawa Tengah.
Potensi BPP Wanareja seluas 18.950 Ha, terutama lahan sawah seluas 4.229 Ha sangat membantu pencapaian swasembada beras Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah.
Sumberdaya manusia yang dimiliki BPP Wanareja terdiri dari 15 personil terdiri dari Koordinator Penyuluh, Penyuluh Pertanian PNS : 4 orang, Penyuluh Kehutanan : 4 orang, THL-TBPP : 5 orang dan 1 orang POPT,
serta 5 orang penyuluh swadaya. Mereka semua saling bahu-membahu untuk mensukseskan pencapaian produksi beras 10 juta ton pada Tahun 2014.
Motto: Kalau tidak sekarang.... kapan lagi..., dan kalau bukan kita yang memulai... siapa lagi....
Mari kita merapatkan barisan, manyatukan langkah, membulatkan tekad untuk mencapai sukses swa sembada 10 juta ton beras. Semoga, Amin

BPP WANAREJA MELAKSANAKAN M-KRPL



BALAI PENYULUHAN KECAMATAN WANAREJA
MINIATUR SISTEM USAHATANI TERPADU

P
ernahkan pembaca melihat sistem usahatani terpadu di suatu daerah ?, bagi yang belum pernah melihat maka datanglah ke Balai Penyuluhan (BP) Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap.
BP Kecamatan Wanareja merupakan salah satu BP dari 10 Balai Penyuluhan yang ada di Kabupaten Cilacap yang telah memiliki gedung perkantoran sendiri, BP berada di bawah satmingkal Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Cilacap.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), Pasal 8 ayat (2) huruf d dan Pasal 15 memberi  makna bahwa Balai Penyuluhan di tingkat kecamatan atau Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian dalam arti luas. Balai Penyuluhan sebagai tempat satuan administrasi pangkal (satminkal) bagi penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan ini berperan mengkoordinasikan, mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah kerja balai.
BP Kecamatan Wanareja mempunyai luas lahan 9.972 m2, terdiri dari bangunan kantor dan rumah penjaga seluas 156 m2, sisanya merupakan lahan kering dan sawah yang berfungsi untuk lahan percontohan.
Agar BP berfungsi sebagai display usahatani bagi petani di Kecamatan Wanareja, maka Koordinator penyuluh Kecamatan Wanareja beserta seluruh penyuluh PNS, THL-TBPP dan POPT yang berjumlah 17 orang berupaya melaksanakan percontohan usahatani antara lain : 1) Budidaya padi sistem Organik dengan varietas lokal (Menthik wangi, sintanur, Rojolele dan padi Hibrida; 2) Pemanfaatan pekarangan/lahan kering dengan aneka tanaman sayur; 3) Penanaman sayuran sistem vertikultur; 4) Penggemukan Sapi sistem pakan Silase sebanyak 1 ekor; penggemukan Kambing sejumlah 12 ekor; 5) Budidaya ikan Tawes dengan pakan buatan sendiri/semi organik; dan 6) Penanaman tanaman bahan pupuk hijau seperti orok-orok, turi di sekeliling kantor BP Wanareja













Disamping melaksanakan kegiatan-kegiatan diatas, BP Wanareja juga mengadakan kerjasama dengan SMK Negeri 1 Wanareja dalam hal pembelajaran siswa dibidang teknik budidaya tanaman pangan dan hortikultura serta penggunaan alat mesin pertanian seperti traktor dan mesin pencacah pupuk organik. Lahan BP Wanareja saat tertentu ditanami cabe merah, melon dengan biaya dari SMK N 1 Wanareja dengan sistem share, dimana lahan berfungsi sebagai media praktek siswa dan hasilnya dibagi dua antara SMK dengan BP Wanareja.
Dari hasil usahatani yang dilaksanakan di BP Wanareja, ternyata hasilnya cukup baik dan mestinya dapat menjadi miniatur usahatani terpadu di Kecamatan Wanareja. Sebagai gambaran dapat dilihat pada analisa usaha dibawah ini :




Data usaha percontohan di BP Wanareja Tahun 2011
Jenis Usaha
1.     Budidaya Padi organik/hibrida  seluas 0,6 ha
2.     Penanaman sayuran di lahan kering dan vertikultur
3.     Penggemukan Sapi
4.     Penggemukan Kambing
5.     Budidaya ikan
Total
Hasil Natura
2,6 ton GKG (1 tahun)
PM ( 1 periode tanam)
1 periode (4 bulan)
1 Tahun
1 Tahun
Keuntungan Rp
  6.000.000

     300.000

     600.000
  1.200.000
     200.000
  8.300.000

Dari usahatani terpadu ternyata BP Kecamatan Wanareja dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 8.300.000,-. Hasil ini dimanfaatkan oleh BP Wanareja untuk modal pengelolaan lahan tahun berikutnya. Apalagi pada tahun 2012 BP Wanareja mendapat alokasi BP Model dari Kementerian Pertanian, sehingga lebih leluasa lagi dalam pengelolaan lahan dan kantor BP.

Selain kegiatan-kegiatan percontohan, BP Wanareja juga melaksanakan kegiatan kursus;  pelatihan , bimbingan teknis; pertemuan teknis petani P2BN, sarasehan KTNA dan training penyuluh setiap bulan. Kursus dan pelatihan selama tahun 2012 sudah dilaksanakan sebanyak 8 kali dengan materi tanaman pangan, sayuran, perikanan; peternakan dan perkebunan/kehutanan’ Sedangkan kegiatan training penyuluh sudah dilaksanakan setiap bulan hari Rabu minggu pertama, dengan nara sumber dari berbagai instansi terkait, seperti BP2KP, Dispertanak, BPTP Jawa Tengah, pihak Bank dsb.
BP Wanareja juga melaksanakan Penyusunan Programa Penyuluhan tingkat BP setiap bulan Oktober, pada tahun 2011 disusun tanggal 24 Oktober dan pada tahun 2012 dilaksanakan tanggal 22 Oktober 2012. Sebagai dasar penyusunan programa penyuluhan tingkat BP adalah programa penyuluhan tingkat desa yang telah disusun oleh semua penyuluh minggu sebelumnya. Biaya penyusunan programa penyuluhan tingkat desa dan BP bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap



Pada tanggal 9 Mei 2012, BP Kecamatan Wanareja mewakili Kabupaten Cilacap mengikuti lomba BP berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah, dan mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah karena dinyatakan sebagai Juara 2 Provinsi Jawa Tengah, selain piagam penghargaan juga mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 10.000.000,-. Hal tersebut di syukuri oleh semua penyuluh BP Wanareja, dengan harapan mudah-mudahan kedepan akan lebih baik dan maju.
BP Kecamatan Wanareja membawahi 16 Desa di Kecamatan Wanareja, 160 kelompok tani pangan, 30 kelompok kehutanan; 16 kelompok ikan; 16 gabungan kelompok tani; 16 pos penyuluhan desa; 12 kelompok lumbung pangan dan 1 koperasi tani Lestari di Desa Tambaksari. Dari jumlah kelompok tersebut ada beberapa kelompok yang cukup berprestasi di tingkat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bahkan Nasional. Pada tahun 2005 kelompok ikan Desa Limbangan keluar sebagai juara 2 nasional, tahun 2006 penyuluh pertanian Kecamatan Wanareja sdr. Surur Hidayat, SP sebagai Penyuluh Teladan Nasional; tahun 2011 sdr. Marsudi, SP sebagai Penyuluh teladan Kehutanan Kabupaten Cilacap juara 2; pada tahun 2012 sdr. Musolehan keluar sebagai juara 2 provinsi Jawa Tengah penyuluh swadaya, dan Lumbung Pangan Kemakmuran Desa Madusari Kecamatan Wanareja keluar sebagai juara 1 provinsi Jawa Tengah lomba ketahanan pangan.
Saat ini ada beberapa kegiatan yang ada di wilayah binaan BP Wanareja antara lain : Prima Tani dan M-KRPL (Model Kawasan Pangan Lestari) dari BPTP Jateng di Desa Madura; Desa Mandiri Pangan di Desa Jambu dari BP2KP Kabupaten Cilacap; LDPM di Gapoktan Kemakmuran Desa Madusari dari BKP Provinsi Jateng dan Asosiasi Petani Padi Organik di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja yang telah menghasilkan beras organik murni yang siap di pasarkan.
Koordinator Penyuluh Kecamatan Wanareja (Surur Hidayat, SP, MM) berharap dengan berbagai prestasi dan penghargaan tersebut diatas mudah-mudahan dapat memacu kelompok-kelompok yang lain untuk berprestasi di tahun yang akan datang.
Selain kegiatan-kegiatan percontohan di BP Wanareja juga tersedia fasilitas praktek uji tanah basah dan kering; fasilitas penakar curah hujan digital, display berbagai pupuk; spesimen hama; internet cyber extension; perpustakaan dengan judul buku lebih dari 100 judul. Tidak ketinggalan penyuluh BP Wanareja siap memberikan layanan jasa konsultasi Agribisnis dengan tenaga penyuluh profesional dimasing-masing sektor tanaman pangan; peternakan; perikanan; perkebunan dan kehutanan; dengan kualifikasi pendidikan S1 dan S2.
Kesimpulannya bahwa bagi petani ataupun siapa saja yang ingin melihat sistem usahatani terpadu; silakan datang ke BP Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Jawa Tengah; dan apabila pembaca mempunyai teknologi terapan modern yang bisa diaplikasikan dan menguntungkan petani; mari…. manfaatkan lahan BP Wanareja untuk media percontohan.
Untuk keperluan korespondensi
Alamat BP Wanareja :
Jl. Raya Barat Wanareja
Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah 53265
Telp Kantor BP : (0280)6260392
Email : bppwanareja@yahoo.co.id / bppwanareja@gmail.com
Semoga bermanfaat; amin